YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 08 September 2013

Sejarah Manga





Manga (??) (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka (???) (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah orang yang menggambar manga
Manga di Jepang

Majalah-majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman majalah itu (satu chapter/bab). Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Sebuah judul manga yang sukses dapat terbit hingga bertahun-tahun seperti "?????????? / Jojo no Kimyo na Boken / JoJo's Bizarre Adventure / Misi Rahasia". Umumnya, judul-judul yang sukses dapat diangkat untuk dijadikan dalam bentuk animasi (atau sekarang lebih dikenal dengan istilah ANIME) contohnya adalah seperti Naruto, Bleach dan One Piece

Beberapa manga cerita aslinya bisa diangkat berdasarkan dari novel / visual novel, contohnya adalah "Basilisk" (tidak beredar di Indonesia) berdasarkan dari novel "?????, Koga Ninpocho" oleh Futaro Yamada, yang menceritakan pertarungan antara klan ninja Tsubagakure Iga dan klan ninja Manjidani Koga. Ada juga yang mengangkat dari segi sejarah, seperti sejarah Tiga Kerajaan (The Three Kingdom) seperti Legenda Naga (Ryuuroden) dan sejarah-sejarah Jepang, kadang ada yang memakai nama yang benar benar ada, ada juga yang memakai tokoh fiktif
Tokoh Goku dalam Dragonball Evolution

Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankobon (atau kadang dikenal sebagai istilah volume). Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk tankobon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia.

Untuk beberapa judul (yang sukses) bahkan telah/akan dibuat versi manusia (Live Action, atau kadang disingkat sebagai L.A. di jepang), beberapa judul yang telah diangkat menjadi Live Action adalah Death Note, Detektif Conan, GeGeGe no Kintaro, Cutie Honie, Casshern, DevilMan, Saigake!! Otokojuku dan lain lain [2]

Lebih lanjut sebagian judul juga akan dibuat remake kembali secara internasional oleh produsen di luar negara Jepang, seperti Amerika, yang membuat film Live Action Dragon Ball versi Hollywood (20'th Century Fox)[3], dan kabarnya juga akan dibuat versi live action dari Death Note oleh pihak produser barat[4].
Genre

Berikut adalah genre-genre yang ada di manga. Selain itu, banyak dari jenis-jenis berikut juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.

    Aksi akushon (?????) : Bercerita tentang pertempuran, perkelahian, atau kekerasan
    Fantasi fantaji (??????) : Bercerita tentang benda-benda aneh atau memiliki kekuatan di luar logika, dunia yang tidak terlihat atau lain
    Historis hisutorikaru (??????) : Bercerita tentang sejarah seseorang, benda, ataupun suatu tempat
    Seni bela diri budo (??) : Bercerita tentang berbagai seni bela diri
    Misteri Nazo (?} : Bercerita tentang sebuah misteri
    Roman/Percintaan Romansu (????) : Bercerita tentang percintaan
    Olahraga supotsu (????) : Bercerita tentang berbagai olahraga
    Supernatural cho shizen (???) : Orang-orang yang berada dalam manga tersebut memiliki kekuatan di luar logika

Genre Berdasarkan jenis pembaca

    Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo (??) — untuk anak-anak.
    Manga yang khusus ditujukan untuk (Wanita) dewasa disebut josei (??) (atau redikomi) — wanita.
    Manga yang khusus ditujukan untuk dewasa disebut seinen (??) — pria.
    Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shojo (??) — remaja perempuan.
    Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shonen (??) — remaja lelaki.

Banyak dari jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.

Dua penerbit manga terbesar di Jepang adalah Shogakukan (???) dan Shueisha (???).
Gaya penggambaran
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ikonografi manga

Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon.

Tidak semua manga digambarkan dengan sederhana. Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis, walaupun dalam beberapa elemen masih bisa dikategorikan manga. Seperti contohnya Vagabond, karya Takehiko Inoue yang menonjolkan penggunaan arsir, proporsi seimbang dan setting yang realistis.[rujukan?] Tetap, Vagabond dikategorikan manga karena gaya penggambaran mata, serta beberapa bagian yang simpel. Manga juga biasa digambar dalam monochrome dan gradasinya yang biasa disebut tone.

Untuk komik jangka panjang atau yang memiliki ratusan volume, umumnya seiring dengan perkembangan waktu, para mangaka akan mengalami perubahan goresan yang cukup signifikan.[rujukan?] Contoh yang umum di Indonesia mungkin karaya Hojo Tsukasa yang dari Cat Eyes berubah menjadi seperti dalam City Hunter. Atau karya lain Ah ! My Goddess yang dimulai sejak 1988 dan sampai sekarang masih terus berjalan. One Piece and Naruto pun cukup berubah bila dibandingkan pada goresan volume volume awal.[rujukan?]

Rabu, 04 September 2013

KESAN - KESAN BELAJAR MULTIMEDIA KEMARIN







Nama saya Arief Permadi kelas XI TKJ 3
Pertama sebelum kami masuk pelajaran multimedia kami diberi tugas oleh Pak Acep Hendra seorang guru multimedia untuk membuat blog dan mencari pengertian tentang CMS, yasudah saya membuat blog dan mencari pengertian CMS. Lalu minggu depannya pada hari Kamis kami sekelas XI TKJ 3 masuk ruang lab multimedia dan kami pun disuruh untuk mengumpulkan tugas, tapi tidak lama kemudian Pak Acep tiba tiba marah sambil mengatakan "Apa kalian mengerjakan tugas ini terpaksa?" . Kami pun sekelas takut dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari Pak Acep, lalu Pak Acep menanyakan apa pengertian CMS pada tiap tiap siswa dan hanya beberapa siswa yang hanya bisa menjawab. Lalu Pak Acep marah lagi karena ada beberapa siswa yang tugas CMS nya itu sama semuanya dan membanting tugas tugas yang sama sambil menginjak nya karena tugas itu hampir sama semua
Lalu Pak Acep menerangkan pengertian dari CMS dan Pak Acep pun menyuruh menyalakan komputer untuk belajar membuat sebuah website dari Joomla ketika Pak Acep mengajar Pak Acep itu melawak sambil mengajar mungkin supaya kelas tidak terlalu jenuh karena sebelumnya Pak Acep sempat marah. Cara Pak Acep mengajar itu sangat mudah dimengerti karena menerangkan cara cara nya itu singkat dan tidak terlalu detail, Kami sekelas pun sepertinya  mulai suka dengan pelajaran multimedia karena mudah dimengerti dan guru nya asik juga.

KESAN - KESAN : - Pak kalo ngajar itu jangan sering marah marah nanti siswa juga bisa kesel lama lama pak. Hihi
       - Tapi kalo ngajar nya santai dan ada bercandanya mungkin aja multimedia disukai sama siswa XI TKJ3